Rabu, 09 Oktober 2013

PILAR / SOKOGURU

PILAR / SOKOGURU 

"Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu." - Perkataan Bani Het kepada Abraham, 2.000 tahun SM - Kejadian 23:6
"Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru." - Wahyu 3:12

"Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!" - Rut 4:11-12

"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." - Matius 16:17-19
 
 

Pilar

Seperti namanya pilar demikianlah mereka yang Ku panggil untuk menjadi pilar-pilar atau soko guru. Orang yang bisa dipercaya dan selalu tenang. Tidak ada pilar yang yang sibuk menengok ke kanan dan kiri. Sebuah bangunan pasti akan runtuh jikalau pilar yang menopang seluruh bangunan berpindah tempat. Ada anak-anak-Ku yang Ku panggil sebagai pilar namun sering tidak menyadari panggilan ini dan mereka jadi terlalu sibuk seperti seorang Martha dengan setumpuk daftar pekerjaannya.
Pilar adalah sesuatu yang solid dan kokoh. Kekuatan sebuah bangunan bertumpu pada pilar-pilar yang ada. Pilar setia menanggung setiap beban itu denagn doa dan iman, diam di hadapan Tuhan dan setia. Ketika sebuah pilar ditancapkan, maka seberapa besar kekuatan yang harus dipikulnya, maka sedalam itu kedalaman sebuah pilar harus ditancapkan jauh ke dalam tanah. Ada anak-anak-Ku yang tidak tahan dengan proses ditancap dan ditekan ke bawah, sebelum sebuah bangunan nampak dibangun di atasnya. Harus ada sebuah pondasi yang kuat untuk bangunan yang besar...banyak anak-anak-Ku yang tidak tahan dan tidak mengerti ini. Ingat akan perumpamaan yang Aku katakan ketika seseorang membangun di atas landasan pasir, mereka yang mendengar firman tapi tidak melakukannya.
 
Pilar adalah orang yang merenungkan firman dan melakukannya, atas hidupnya akan Aku beri hal yang besar. Setiap pekerjaan anak-anak-Ku sekali waktu akan mengalami ujian demi ujian. Ketika engkau membangun di atas pasir, tanpa pondasi, tanpa kedalaman, percayalah hanya butuh sedikit angin pencobaan yang bertiup cukup kencang makaterbanglah lenyap berhamburan seluruh hasil pekerjaanmu. Berbeda dengan ketika engkau membangun pondasi di atas batu karang dengan pilar-pilar yang ditancapkan ke dalamnya, tentu saja ada airmata, ada penderitaan, ada teriakan kesakitan ketika pilar itu dipukul masuk semakin dalam dan semakin dalam. Namun ketika tiba waktunya dan bangunan mulai didirikan di atas pilar-pilar itu, lihatlah betapa eloknya dan kuat angin kencang tidak akan menggoyahkannya.
 
Mereka dengan panggilan sebagai pilar atau sokoguru akan mengalami banyak tekanan dan ujian demi ujian, untuk memurnika hatinya dan menguji kesetiaannya. Untuk mengerti dan mengenal akan Aku, sangatlah penting berakar kuat ke bawah sebelum naik ke atas bertumbuh dan berbuah lebat. Pilar kadang tidak menerima pujian... Bangunan yang tampak indah itu, yang akan lebih banyak menerima pujian daripada pilar-pilar yang cenderung nampak dingin dan membisu. Mereka dengan panggilan pilar mengerti artinya mengabdi dan tinggal diam dekat dengan Tuannya... Pilar-pilar atau sokogurumengerti artinya bahwa kemuliaan hanya milik Tuannya, dan dia hanya mengabdi dan setia mengerjakan apa yang Tuannya perintahkan.
 
Panggilan sebagai pilar, butuh ketekunan dan penantian, sampai Tuannya bersabda. Kadang bahkan tidak dibutuhkan kalimat yang keluar dari Tuannya, pilar yang dewasa mengerti artinya kedipan mata atau tatapan mata Tuannya... Mereka adalah orang-orang yang akan begitu besar di hadapan-Ku menjadi bagian dari tua-tua yang selalu melempar mahkotanya di hadapan tahta Allah. Kemuliaan mereka tidak banyak nampak di dunia tapi mereka menerima upah yang sangat besar di Surga.
 
Doa, iman, kedewasaan, ketenangan, ketekunan, kesetiaan, pengabdian, bisa dipercaya, mengerjakan hal-hal yang banyak tidak disukai orang lain, bukan hal-hal yang spektakuler tapi hal-hal yang penting dan mendasar, bukan pengkhotbah yang dahsyat tapi seringkali guru yang meletakkan dasar kehidupan, itu karakter seorang pilar.
Semakin banyak orang yang mau menyerahkan hidupnya sebagai pilar, semakin banyak hal-hal besar yang bisa dibangun bagi Kerajaan Surga. Setialah karena kemuliaan yang sangat besar telah Kusiapkan bagimu.
 
 Definisi Singkat
Panggilan Pilar adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Pilar atau Sokoguru dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia membangun dari awal dan menjadi penopang bagi panggilan-panggilan lainnya dalam mengembangkan Kerajaan Allah di tempat yang telah ditetapkan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Rut, Rasul Petrus
 
 
Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Pilar adalah bahwa ia dipisahkan secara permanen dari identitas maupun komunitasnya yang semula. Abraham dipanggil keluar dari Ur-Kasdim, Rut menanggalkan kebangsaan dan allahnya, begitu juga Rasul Petrus. Seorang Pilar sangat tekun mengikut, sangat sabar menantikan (kehendak) Tuhan, sangat tenang - memiliki iman yang di atas rata-rata karena pengalamannya berjalan bersama Tuhan yang begitu nyata; ia juga bisa dipercaya, sangat setia dalam segala situasi dan segala perkara.

Ia sepertinya sejak awal dirancang untuk menanggung lebih banyak tanggung jawab dan penderitaan juga memiliki daya tahan yang di atas rata-rata, itu sebabnya, pada level yang sama, ia memiliki pengenalan akan Tuhan daripada kelima panggilan lainnya. Sikap hatinya cenderung lebih pleghmatis ketimbang kelima panggilan lainnya.

Cara Pilar Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Pilar memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu berdiam diri berjam-jam tanpa mengeluh untuk menantikan respon Tuhan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang sudah dibentuk sejak awal bahkan tanpa disadari sebelumnya. "Ambisi" seorang Pilar adalah didapati oleh Tuannya bahwa ia setia sampai akhir.
Pilar Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Pilar (panggilan utamanya BUKAN Pilar) dapat memanfaatkan kekuatan Pilar dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Imam yang tugasnya mendamaikan dan menaruh belas kasihan bagi orang lain di hadapan Tuhan, dengan Pilar sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Imamnya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Pilar yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka pengenalan akan Tuhan dan belas kasihan serta berkat-berkat rohani keimamannya akan bertambah-tambah.
 
Pilar Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Pilar lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan iman dan kerelaan menderita bersama Kristus. Biasanya orang tersebut sulit untuk percaya dan menyerah dalam kehendak Kristus, pikiran manusiawinya masih lebih dominan daripada iman pengenalannya akan Tuhan. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan untuk panggilan PILAR

1. Kami dipanggil, dipilih dan setia sampai akhir menjadi pilar-pilar bagi bangsa ini. Kami berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas pondasi kebenaran yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri. Kami tinggal di dalam Tuhan dan berbuah banyak.

2. Kami pilar-pilar Tuhan yang tekun dan cakap menanggung segala sesuatu dengan iman, doa, ucapan syukur dan kesabaran. Kami berdiri teguh, bisa dipercaya dan selalu tenang menghadapi apapun, serta menguatkan saudara-saudara kami yang lain.

3. Kami sadar bahwa kami tidak punya kemampuan apa-apa, semua hanya karena anugrahNya.

4. Menyangkal diri kami dan tidak mengasihani diri kami sendiri.

5. Mengabdi dan tinggal diam di kaki Tuhan, tekun menantikan sampai Tuhan kami berfirman. Menuruti setiap firman Tuhan.

6. Bergaul karib dan memiliki kedalaman dengan Tuhan, sehingga bisa mengerti denyut jantungnya dan berjalan seirama dengan Tuan kami setiap saat.

7. Dipenuhi Roh Kudus dan melayani dengan karunia-karunia Roh Kudus.

8. Mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama dengan segenap hati, karena kami adalah budak-budak cinta.

9. Masuk masa keemasan dan kelimpahan, anugerah percepatan dan keajaiban supranatural.

10. Memegang kunci Daud dan menggunakannya sesuai kehendak Tuhan kami. Apa yang telah Tuhan buka tidak dapat ditutup, apa yang telah Tuhan tutup tidak dapat dibuka lagi.

11. Memberikan segala kemuliaan, pujian, kekayaan, pengagungan dan hormat hanya bagi Tuhan, karena menyadari bahwa kami hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna yang hanya melakukan apa yang Tuhan kami perintahkan. Semua adalah karya Roh Kudus dalam hidup kami.

12. Kami pilar-pilar generasi penuntas yang menyelesaikan tugas sampai
tuntas dan menyambut Tuhan Yesus datang yang kedua kali di awan-awan. Amin

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." 

 

Tidak ada komentar: